Minggu, 06 Juli 2014

Nama : Tika Rifky Kamil
NIM : 201410060311027
Adab Menuntut Ilmu

Rasulullah SAW. bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib atas muslim laki-laki dan perempuan.” Jelaslah bahwa menuntut ilmu hukumnya wajib. Adapun ilmu terbagi menjadi ilmu yang terpuji dan ilmu yang tercela. Ilmu yang tercela meliputi sihir, talasim, perbintangan dan filsafat. Salah satu ilmu yang tercela adalah filsafat, karena dapat menyebabkan timbulnya hal-hal yang berlawanan dengan syara’.
Adapun adab menuntut ilmu dibagi menjadi 7 kelompok:
  1. Mendahulukan kebersihan jiwa dari akhlak yang rendah. Ibnu Mas’ud berkata, “Bukanlah ilmu itu karena banyak meriwayatkan, tetapi ilmu itu adalah cahaya yang dimasukkan ke dalam hati.”
  2. Mengurangi kesenangan duniawi dan menjauh dari kampung halaman hingga hatinya terpusat untuk ilmu. Oleh karena itu dikatakan, “Ilmu itu tidak memberikan sebagiannya hingga engkau memberinya seluruh milikmu.”
  3. Tidak sombong dalam menuntut ilmu dan tidak membangkang kepada guru, tetapi memberinya kebebasan. Dikatakan bahwa ilmu itu enggan masuk kepada orang yang sombong.
  4. Menghindar dari mendengarkan perselisihan-perselisihan diantara sesama manusia, karena hal itu menimbulkan kebingungan. Para pemula tidak boleh mengikuti perbuatan-perbuatan dari orang-orang yang sudah mendalam, hingga sebagian mereka berkata, “Barangsiapa mengunjungi kami pertama kali, ia pun menjadi teman. Dan siapa mengunjungi kami pada akhirnya, ia pun menjadi zindiq.”
  5. Tidak menolak suatu bidang ilmu yang terpuji, tetapi ia menekuninya hingga mengetahui maksudnya.
  6. Mengalihkan perhatian kepada ilmu yang terpenting, yaitu ilmu akhirat.
  7. Menghiasi batinnya dengan sifat yang menyampaikannya kepada Allah dan derajat tertinggi diantara malaikat muqarabin (yang dekat dengan Allah), sedangkan dengan itu ia tidak mengharapkan kepemimpinan, harta dan kedudukan.

Daftar Pustaka:

  1. Al-Ghazali, Imam.1986.Ringkasan Ihya’ Ulumuddin.Jakarta.Pustaka Amani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar