Rabu, 09 Juli 2014

#1: KAMU


              Seperti yang kamu bilang, aku akhirnya suka kamu. Dan seperti yang kubilang, kamu tidak akan pernah menoleh ke arahku lagi. Aku ingin seperti anak kecil yang tidak takut apapun. Merasa bebas mengungkapkan perasaannya tanpa rasa malu. Terlambatkah?

             Kamu sendiri tahu, rasa suka bukanlah cinta atau apapun itu. Aku tak mau tenggelam dalam perasaan yang campur aduk. Aku hanya ingin selalu ada di sampingmu saat kau sedih maupun bahagia. Berbagi semuanya tanpa rasa canggung. Persahabatan yang membuatku tenang.

Tadinya merasa bersyukur telah hidup. Namun kini aku hanya memandangi handphone-ku yang tak pernah menyala lagi. Merasa bersalah pada semuanya. Menyadari suatu hal yang tak mungkin kembali. Kamu.

          Beberapa saat yang lalu, pertemuan yang tak terduga membuat jarak semakin dekat. Hari ini semuanya berubah. Pertemanan tanpa pamrih, senyum hangat yang mencairkan suasana dan perhatian-perhatian kecil.

        Sulit mengingat awalnya namun melupakannya adalah hal yang menyakitkan. Ternyata aku selalu mengkhawatirkan perasaanmu. Takut membuatmu terluka. Membuatmu menunggu juga menyiksaku. Maafkan aku yang tidak bisa membebaskan perasaanku. Selalu memikirkanmu walau aku sering menyangkalnya. Maaf karena ini terlalu awal bagiku untuk menjalaninya.

           Hari ini terlalu dingin untuk kujalani sendiri. Bahkan jaket yang tebal ini tak mampu menahan dinginnya angin. Aku marah. Aku lemah. Aku kalah. Benarkah aku melakukan ini untuk kebaikan kita semua? Aku benar-benar membenci diriku. Aku bukanlah aku. Aku masih aku. Dan aku tak mengenal diriku lagi. Dia hilang. Rapuh kemudian hancur.

       Mungkin aku terlihat jahat di depan semuanya. Aku hanya ingin kamu tak merasakan sakit setelah sekian lama bersamaku. Mungkin ini adalah takdir. Saat aku harus mengakhirinya. Memutuskan harapan orang yang aku sayangi. Temanku.

       Temukanlah kebahagiaan-kebahagiaan bersama orang yang paling kamu sayangi kelak. Aku berharap kamu selalu bahagia. Aku selalu mendoakanmu.

          Malam yang semakin dingin di bulan Juli. Semakin malam. Mataku masih terbuka. Mengingat semua yang pernah dialami. Mengingat malam-malam yang dingin beberapa hari lalu. Kamu yang selalu di sampingku.

2 komentar: