Seperti yang kamu bilang, aku akhirnya suka kamu. Dan
seperti yang kubilang, kamu tidak akan pernah menoleh ke arahku lagi.
Aku ingin seperti anak kecil yang tidak takut apapun. Merasa bebas
mengungkapkan perasaannya tanpa rasa malu. Terlambatkah?
Kamu
sendiri tahu, rasa suka bukanlah cinta atau apapun itu. Aku tak mau
tenggelam dalam perasaan yang campur aduk. Aku hanya ingin selalu ada
di sampingmu saat kau sedih maupun bahagia. Berbagi semuanya tanpa
rasa canggung. Persahabatan yang membuatku tenang.
Tadinya merasa bersyukur telah hidup. Namun kini aku
hanya memandangi handphone-ku yang tak pernah menyala lagi. Merasa
bersalah pada semuanya. Menyadari suatu hal yang tak mungkin kembali.
Kamu.
Beberapa
saat yang lalu, pertemuan yang tak terduga membuat jarak semakin
dekat. Hari ini semuanya berubah. Pertemanan tanpa pamrih, senyum
hangat yang mencairkan suasana dan perhatian-perhatian kecil.
Sulit
mengingat awalnya namun melupakannya adalah hal yang menyakitkan.
Ternyata aku selalu mengkhawatirkan perasaanmu. Takut membuatmu
terluka. Membuatmu menunggu juga menyiksaku. Maafkan aku yang tidak
bisa membebaskan perasaanku. Selalu memikirkanmu walau aku sering
menyangkalnya. Maaf karena ini terlalu awal bagiku untuk
menjalaninya.
Hari
ini terlalu dingin untuk kujalani sendiri. Bahkan jaket yang tebal
ini tak mampu menahan dinginnya angin. Aku marah. Aku lemah. Aku
kalah. Benarkah aku melakukan ini untuk kebaikan kita semua? Aku
benar-benar membenci diriku. Aku bukanlah aku. Aku masih aku. Dan aku
tak mengenal diriku lagi. Dia hilang. Rapuh kemudian hancur.
Mungkin
aku terlihat jahat di depan semuanya. Aku hanya ingin kamu tak
merasakan sakit setelah sekian lama bersamaku. Mungkin ini adalah
takdir. Saat aku harus mengakhirinya. Memutuskan harapan orang yang
aku sayangi. Temanku.
Temukanlah
kebahagiaan-kebahagiaan bersama orang yang paling kamu sayangi kelak.
Aku berharap kamu selalu bahagia. Aku selalu mendoakanmu.
Malam
yang semakin dingin di bulan Juli. Semakin malam. Mataku masih
terbuka. Mengingat semua yang pernah dialami. Mengingat malam-malam
yang dingin beberapa hari lalu. Kamu yang selalu di sampingku.
Cieee, yang lagi . . . . . . .
BalasHapusciyeeee. aku itu lagi suka sama orang lain. bukan si a---
BalasHapus