Selasa, 20 Desember 2016

Ever.. I think.. Hihihi.. (Overthinking)

"I thought yesterday was my 'worst' day ever. Just thinking.. Hahaha.. I got it already."
.........................................................................
Beberapa hari ini bisa jadi sangat menyenangkan atau mungkin saja tidak. Ketemu Nia, ketemu kak Gafur. I miss you all. I'm happy then. Terus ketemu tugas setiap hari yang nyaris tak terlewatkan. Berangkat pagiii pulang sore kadang malem. Lari-lari di tengah hujan karena udah malam dan gelap. Berharap yang baik-baik yang bakal terjadi.
Nia dengan praktikumnya dan kak Gafur dengan perannya menjadi instruktur. Mereka terlihat lelah. Aku juga lelah. Kami saling terlihat seperti itu. Punya peran dan tanggung jawab masing-masing. Berbeda jurusan sekampus. Teman sekelas saat P2KK. Makin jarang ketemu dengan identitas mahasiswa yang sudah semester 5.
Kira-kira kalian punya resolusi yang seperti apa? Iya, udah Desember akhir ini. Mungkin pengen hujan sepanjang tahun atau yang lainnya? Hehe. Bercanda, masa iya hujan sepanjang tahun. Semoga kalian tetap senang dan selalu bersyukur. 
Hidup ini tak seindah itu. Memang. Lakuin aja tugas kita dan jalani dengan sabar dan syukur. Jangan lupa senyum yaaa :D

Kamis, 15 Desember 2016

Love, Blood, Sweat and Tears


"Aku mencintaimu tanpa syarat apa pun. Bahkan aku mulai mencintai jalan pulang. Menikmati kerinduan sepanjang apa. Selalu merasa, apakah kau melakukan hal yang sama? Apakah kau diam-diam juga mencintai jalan pulang? Kadang aku bertanya-tanya. Kenapa kita memandanginya sampai puas? Tak akan dan bisa kita bersama? Aku selalu mencintai jalan pulang. Perjalanan yang tak menjemukan. Baik mataku maupun hatiku. Bahkan meskipun hujan. Hujan selalu mengingatkanku padamu. Hanya gerimis bahkan lebat. Semuanya adalah kenangan tentang aku, kamu, dan kita."
Lagu yang Min Yoongi a.k.a Suga Oppa nyanyikan memang kurang sesuai dengan apa yang saya ceritakan. Tapi ketika memikirkan dan membayangkan mendengar melodi lagu "First Love" itulah yang terbayang.


Sabtu, 19 November 2016

Congrats BTS ! ^^

Pagi-pagi udah banjir air mata. I Love You too, Nam Joon Oppa~~...
Perjuangan para idol ga bisa diungkapkan dengan kata-kata. Aku berterima kasih pada siapa pun yang menghargai perjuangan orang lain. Mungkin selera tiap orang berbeda, tapi itu bukan berarti bisa dibandingkan begitu saja.
https://www.youtube.com/watch?v=WWUvJn-4g94
#WeAreARMY

Selasa, 27 September 2016

#2: MEMORI


Tahun ini, hadiah ulang tahunku adalah ini. Untuk sekian lama aku tak mengerti caranya menangis. Namun yang aku alami sehari sebelum besok adalah rekor menangis yang nyaris non-stop untuk yang pertama kalinya. Mengingat semua rasa sakit, ketidakpercayaan,  bagaimana dimanfaatkan dan diragukan. Satu per satu kenangan muncul secara acak. Mungkin saja aku pernah mengkhianati, tapi tak kunjung kusadari sebelum beberapa waktu yang lalu. Selama waktu itu aku berpikir. Aku ingin berubah untuk diriku sendiri dan untuk dirimu yang dulu sempat aku khianati. Aku menyesal. Aku . . .
Kaleidoskop kenangan. Baik juga buruk. Ada yang tampak indah tapi semu dan ada kesemuan yang sebenarnya benar. Nyata. Dalam maya. Jika aku nyata, maka kau adalah maya. Kau merasa semua yang terjadi hanya bayangan. Sesuatu yang tak pernah muncul di pikiran. Aku berkata ini adalah nyata. Ya, perasaanku nyata.
Waktu mempertemukan kita lagi. Luka yang lalu terbuka. Lagi. Terus menerus. Kau enggan untuk memercayai bahwa aku tak bohong. Aku menjadi selalu salah buatmu. Terus begitu. Semakin keras aku berusaha, semakin jelas kau tak akan ingin percaya. Semakin dekat puncak, kau selalu membuatku jatuh perlahan. Aku mengulurkan tangan, tapi kau hanya melihatku. Aku sudah bilang kau bukan pelarian. Kau adalah rasa nyata yang hadir dalam segala ketidakjelasan hidupku. Kau adalah sesuatu yang sangat sulit kudapatkan.
Jika aku adalah luka, lantas kau apa? Mungkin adalah benar jika kita harus saling melupakan. Dalam kerinduanku, aku selalu berdoa. Untukmu.
Malam ini adalah malam terakhirku di 19. Malam terakhirku mengingatmu dalam lekat. Di dalam tidurku, khayalanku juga nyataku. Malam dimana hatiku terasa sangat sakit. Mungkin, besok aku masih mengingatmu. Besoknya, lusanya, dan seterusnya. Di bawah hujan yang selalu kutunggu.
Sejak hari ini, aku makin tak percaya pada tanda. Dia adalah topeng. Menipu. Aku hanya bisa berusaha tak acuh pada rindu. Bayanganmu masih terlihat jelas. Jelas sekali. Hanya bahagiamu yang selalu aku harapkan. Kebahagiaanmu. Aku masih akan tetap berdiri disini. Menjaga hatiku. Padamu.